Aku…
Korban…
Dari sebuah tindak kriminal yang
merenggut kebahagiaanku.
Dari sebuah pelecehan yang dilakukan
oleh seekor anjing gila.
Dari sebuah ketidakadilan demi menjaga
nama baik.
Aku marah,
ingin berontak,
ingin menuntut keadilan,
tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa.
Aku dipaksa untuk diam.
Menangis tanpa suara.
Marah tanpa berteriak.
Agar tetangga tidak terbangun dan
mencari tahu apa yang telah terjadi.
Sudah sekian belas tahun aku diam.
Sudah sekian belas tahun aku memendam sendiri
semua sakit yang ‘ku rasakan.
Sudah sekian belas tahun pula mereka
tahu apa yang terjadi padaku
dan tidak berbuat apa-apa.
Mereka hanya diam mengetahui anaknya
dilecehkan dari hari ke hari.
Mereka hanya bisa meminta anaknya
kembali tidur setelah mengalami kemaksiatan.
Mereka selalu menahan anaknya untuk
membuka suara ke dunia luar.
Agar nama baik mereka dan anaknya yang
lain tetap terjaga.
Ya! Anaknya yang lain itulah si anjing
gila pelaku pelecehan.
Anaknya yang lain itulah yang tidak
pernah mereka adili.
Anaknya yang lain itulah yang
terus-menerus mereka lindungi.
Dan aku sendiri lah yang harus
membayarnya dengan tubuhku.
Aku tidak lagi mau diam.
Aku tidak lagi mau dipenjara oleh
pencitraan mereka.
Aku tidak lagi mau mengalami
ketidakadilan.
Aku tidak lagi mau mengalami pelecehan.
Tapi…
Aku tidak tahu harus berbuat apa.
Dan aku takut dunia luar akan berlaku
sama padaku:
memintaku terus diam dan tidak
mengganggu kehidupan mereka.
Seandainya aku boleh meminta,
aku ingin dilahirkan kembali sebagai
orang lain,
orang yang berbeda,
dengan segala sesuatu yang berbeda.
Atau tidak pernah dilahirkan sama
sekali...
Aku…
Korban…
Dari tindak kriminal,
pelecehan,
dan ketidakadilan.
by: ckk ^_^
03 Desember 2014
kamarku ~ Surabaya
sekitar pk 02.03 WIB
Comments
Post a Comment