Skip to main content

Posts

Kebangkitan-Nya adalah Kemenangan-Nya untuk Menyelamatkan Semua

Haleluya! Kristus sud ah b angkit! Seruan tersebut merupakan suatu ungkapan yang khas dalam misteri Paska, misteri kebangkitan Tuhan kita, Yesus Kristus, yang selalu kita rayakan setiap tahunnya. Kalau Natal biasanya kita rayakan dengan meriah, dengan semarak, maka Paska biasanya kita rayakan dengan jauh lebih sederhana. Padahal, menurut saya pribadi, seharusnya Paska dirayakan lebih semarak daripada Natal. Mengapa? Paska adalah puncak dari tujuan kelahiran serta pelayanan Yesus di dunia ini. Tanpa Paska, sia-sialah kelahiran Yesus ke dunia ini. Tanpa Paska, sia-sialah pula kematian-Nya yang kita peringati hari Jumat kemarin dan Jumat Agung lainnya setiap tahunnya. Tanpa Paska, sia-sialah semua pengajaran tentang Yesus dan iman Kristen yang kita terima selama ini ; dan tentu saja sia-sialah iman kita. Namun, karena Yesus bangkit, maka iman kita tidaklah sia-sia. Kebangkitan Yesus dari alam maut itulah yang menjadi bukti bagi umat-Nya, juga bagi seluruh makhluk yang ada, bahwa Yesus

Pasangan vs Keluarga (3)

Mulanya semua berjalan baik. Pendekatan yang memakan waktu lama itu akhirnya menemui titik terang dan mereka sepakat untuk melanjutkan hubungan ke tahap selanjutnya. Akan tetapi, semua tidak semulus yang dibayangkan. Semuanya berubah saat si laki-laki yang bermaksud belajar dari kesalahan yang lalu mulai menceritakan segala sesuatu yang terjadi dalam hubungan mereka kepada keluarganya. Semua diceritakan. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Pertengkaran yang terjadi di antara mereka pun tidak dirahasiakan. Tentulah ini membuat keluarga si laki-laki mulai mempertanyakan kebaikan dalam diri si perempuan. Mereka menganggap si perempuan memiliki sikap dan watak yang buruk. Bahkan, sampai pada titik mereka tidak menyetujui dan meminta si laki-laki segera mengakhiri hubungan yang ada. Si laki-laki sadar bahwa yang ia lakukan itu salah. Tujuannya memang baik: ia ingin keluarganya mengenal pasangannya apa adanya, tidak seperti yang dulu di mana keluarganya hanya mengenal hal-hal yang baik saja. N

Pasangan vs Keluarga (2)

Mengetahui hal itu, si perempuan sangat menyesal sudah menempatkan suaminya pada posisi yang sulit, seolah harus memilih antara pasangan atau keluarganya. Si perempuan tidak pernah sama sekali memiliki maksud untuk memecah belah maupun menjauhkan suaminya dari keluarganya. Ia merasa sangat bodoh karena ia tidak mampu mengontrol emosinya dengan lebih baik. Tidak pernah sekalipun terbersit dalam pikirannya untuk ikut campur apalagi mengatur kehidupan keluarga suaminya. Mereka yang membuat pilihan, mereka yang menjalani kehidupan, tentu mereka sendiri yang akan menanggung segala risiko yang ada. Si perempuan hanya ingin dimengerti, dihargai, dan tidak terus-menerus dipandang sebelah mata. Si perempuan hanya tidak ingin mantan pacar suaminya memiliki akses ke dalam kehidupan mereka. Tentu ia tidak memiliki hak apa pun untuk melarang mertua maupun kakak iparnya tetap berteman dengan mantan pacar suaminya. Siapa-lah ia? Ia hanya ingin mereka, mertua dan kakak iparnya, mengerti kegelisahan,

Pasangan vs Keluarga (1)

Ada sepasang anak manusia, laki-laki dan perempuan, yang sedang diterpa gelombang kehidupan. Sudah lama mereka bersama, namun perselisihan tak pernah bosan mengusik keduanya. Masalah demi masalah datang silih berganti, berusaha mengguncang bahtera yang sedang mereka bangun. Kali ini, masalahnya mungkin cukup sepele, namun menimbulkan pertengkaran yang cukup besar. Tidak hanya di antara keduanya, tetapi dengan keluarga si laki-laki juga. Masalah diawali dengan kakak si laki-laki yang baru membuat akun instagram dan mem- follow akun salah satu mantan pacar si laki-laki. Jelas si perempuan sakit hati, heran, dan bertanya-tanya apa maksudnya. Mereka sudah cukup lama menikah. Bukankah sudah tiba saatnya bagi keluarga laki-laki untuk benar-benar meninggalkan mantan pacar si laki-laki dan tidak selalu mencari-carinya di media sosial mana pun? Pertengkaran pun terjadi. Laki-laki dan perempuan itu saling melempar kekesalan yang tersimpan di hati. Rupanya, beberapa tahun sebelumnya, saat

Zona Nyaman

Rasa nyaman dalam suatu kondisi atau tempat, yang biasa disebut juga dengan zona nyaman, biasanya diidentikkan dengan ketiadaan hal-hal yang dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman dan tidak aman. Hal ini biasanya juga diidentikkan dengan kepuasan akan kondisi yang ada, atau ketidakmauan seseorang untuk berkembang dan mengasah dirinya lebih baik lagi. Mayoritas orang beranggapan bahwa zona nyaman berbicara tentang hal atau lingkungan di luar dirinya: situasi dan kondisi seperti apa yang membuatnya merasa nyaman dan aman. Dan mereka sering mengira bahwa keluar dari zona yang nyaman itu adalah satu-satunya cara untuk mengasah kemampuan seseorang. Sebagian dari mereka yang mengaku dan diakui sebagai orang yang sukses pun berkata bahwa mereka dapat mencapai kesuksesan itu dengan memasuki zona yang tidak nyaman. Entah dengan berpindah tempat kerja, alih profesi, atau apa pun yang membawa perubahan pada situasi dan kondisi di luar dirinya. Padahal, keluar dari zona nyaman, melakukan pe






Instagram