Skip to main content

Zona Nyaman

Rasa nyaman dalam suatu kondisi atau tempat, yang biasa disebut juga dengan zona nyaman, biasanya diidentikkan dengan ketiadaan hal-hal yang dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman dan tidak aman. Hal ini biasanya juga diidentikkan dengan kepuasan akan kondisi yang ada, atau ketidakmauan seseorang untuk berkembang dan mengasah dirinya lebih baik lagi. Mayoritas orang beranggapan bahwa zona nyaman berbicara tentang hal atau lingkungan di luar dirinya: situasi dan kondisi seperti apa yang membuatnya merasa nyaman dan aman. Dan mereka sering mengira bahwa keluar dari zona yang nyaman itu adalah satu-satunya cara untuk mengasah kemampuan seseorang. Sebagian dari mereka yang mengaku dan diakui sebagai orang yang sukses pun berkata bahwa mereka dapat mencapai kesuksesan itu dengan memasuki zona yang tidak nyaman. Entah dengan berpindah tempat kerja, alih profesi, atau apa pun yang membawa perubahan pada situasi dan kondisi di luar dirinya.

Padahal, keluar dari zona nyaman, melakukan perubahan pada situasi dan kondisi di luar dirinya, belum tentu menjadi jawaban yang tepat untuk semua orang. Bagi sebagian orang mungkin iya, tapi bagi orang yang lain bisa jadi tidak. Lagipula, menilai kinerja atau kemampuan seseorang berdasarkan ukuran kenyamanan dan ketidaknyamanan itu sangatlah timpang. Jika seseorang baik kinerjanya di zona yang dianggap nyaman baginya, orang akan dengan mudah berkata bahwa kenyamanan itulah yang membuatnya dapat bekerja dengan baik. Sebaliknya, jika seseorang kurang baik kinerjanya di zona yang dianggap nyaman baginya, orang akan dengan mudah menghakimi kemampuannya: jika di zona nyaman saja kinerjanya kurang baik, di zona yang tidak nyaman pasti akan lebih buruk lagi.

Bagiku, zona nyaman seharusnya (dan sebenarnya) berbicara tentang apa yang ada di dalam diri: apa saja yang aku lakukan yang akan membuatku merasa nyaman; bukan apa yang ada di luar diri. Itu berarti zona nyaman tidaklah lepas dari konflik, baik dengan diri sendiri maupun dengan orang lain. Dan berada di dalamnya belum tentu menghambat perkembangan seseorang. Tidak perlu mengambil langkah yang ekstrim dengan keluar dari zona nyaman dan masuk ke zona yang tidak nyaman. Cukup memperlebar batas-batas zona nyaman itu, sehingga kita tetap bisa berkembang walaupun tidak keluar dari zona nyaman. Misalnya, dengan mengembangkan apa yang kita miliki sekarang, mencoba hal-hal baru yang sesuai dengan minat serta kemampuan kita, dan sebagainya; yang membuat kita dapat terus mengasah kemampuan yang kita miliki. Jadi, bukan serta-merta mengubah apa yang ada di luar kita, tapi mengubah atau mengembangkan apa yang ada di dalam diri kita sendiri. Karena perubahan dari luar tidak menjamin adanya perubahan dari dalam. Sebaliknya, perubahan dari dalam pasti akan berdampak dan membawa perubahan bagi apa yang ada di luarnya.

by: ckk ^_^
29 Maret 2016
kantor sementara, Surabaya
sekitar pk. 16.20 WIB

Comments







Instagram