Skip to main content

A.S.U.M.S.I

Asumsi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah dugaan yang diterima sebagai dasar, serta landasan berpikir karena dianggap benar. Sedangkan mengasumsikan, masih menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah menduga, memperkirakan, memperhitungkan, serta meramalkan. Asumsi biasanya berbicara tentang orang lain, bukan tentang diri sendiri. Dan asumsi tersebut biasanya berisikan hal-hal yang buruk. Tidak semua asumsi itu buruk. Namun, tidak selamanya juga asumsi itu baik.

Asumsi yang baik tentang orang lain hanya akan menimbulkan sebuah kekecewaan jika asumsi itu ternyata tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Akan tetapi, asumsi yang buruk tentang orang lain dapat menjadi sesuatu yang merugikan bagi diri sendiri dan tentunya sangat berbahaya bagi orang lain. Asumsi yang buruk itu memiliki kekuatan untuk menghancurkan diri dengan menyimpan kekecewaan, kemarahan, maupun hal buruk lainnya terhadap orang lain, berdasarkan kesimpulan kita sendiri terhadap perkataan maupun perbuatan orang lain, yang belum kita klarifikasi sendiri kebenaran atau kesalahannya.

Seandainya asumsi kita itu benar, mungkin tidak akan menjadi persoalan yang serius. Namun, bagaimana jika asumsi kita itu salah? Tidakkah kita merasa bersalah pada orang yang sudah dengan sewenang-wenang kita pandang atau nilai dengan buruk itu? Terlebih jika kita sudah menyebarkan asumsi yang salah itu pada orang lain; tidakkah kita merasa berhutang pada orang tersebut?

Namun, hal yang terburuk adalah saat kita sudah mengetahui bahwa asumsi kita itu salah, namun tetap memegang asumsi yang salah itu sebagai sebuah kebenaran yang tak terbantahkan. Atau, saat kita selalu merasa bahwa asumsi kita sebagai sebuah kebenaran yang tak terbantahkan dan mematenkannya pada orang yang kita maksudkan. Kita tidak mau repot-repot mengklarifikasi asumsi kita yang belum tentu benar itu. Kita tidak memberi orang tersebut kesempatan untuk menunjukkan dirinya yang belum tentu cocok dengan yang ada dalam asumsi-asumsi kita. Secara sadar, kita sudah mematikan karakter orang tersebut dengan memberinya label yang buruk, yang akan selalu melekat padanya sampai kita mau membuka hati, pikiran, dan pandangan kita terhadap kebenaran, terhadap kebaikan yang mampu orang tersebut lakukan.

Aku pernah berasumsi buruk tentang orang lain. Sering! Dan aku sering menyesalinya kini. Aku juga sering diasumsikan buruk oleh orang lain. Aku tidak menyukainya; dan itu sedikit banyak mencegahku untuk berasumsi buruk (lagi) terhadap orang lain.

by: ckk ^_^
04 Maret 2016
kantor sementara, Sidoarjo
sekitar pk. 15.24 WIB

Comments







Instagram