Skip to main content

Posts

Showing posts from 2010

A Little Story From Jogja...

Hmm... Aku lupa kapan tepatnya semua ini dimulai. Yang aku ingat, semua terjadi begitu saja, terjadi begitu cepat. Akhir Oktober, status Merapi tiba-tiba berubah menjadi “AWAS”. Penduduk di lereng Merapi mulai dievakuasi satu per satu ke tempat-tempat yang lebih rendah dan lebih jauh dari Merapi demi keselamatan mereka. Hari demi hari, jumlah posko pengungsian semakin banyak seiring dengan semakin banyaknya jumlah penduduk yang harus dievakuasi. Semua ini aku ketahui dari layar kotak yang bisa menampilkan gambar bergerak dari berbagai tempat. Sedih sekali rasanya saat aku duduk di depan layar kotak itu dan berusaha menikmati apa yang disajikannya saat itu, apalagi sebelum ini dia juga menyajikan cerita tentang banjir bandang di Wasior dan gempa serta tsunami di Mentawai. Tidak hanya sedih, aku juga takut. Takut menyaksikan banyak kematian melalui layar kotak itu, takut membayangkan banyak kematian yang telah dan akan terjadi di dekatku, dan takut jika kematian menjemputku dengan cara y

...hatiku...

Jika sebuah marshmallow jatuh, ia tidak akan berubah bentuk. Marshmallow itu akan tetap berupa marshmallow. Tetap utuh seperti semula. Tetapi, jika sebuah kaca jatuh, ia tidak akan utuh lagi. Bentuknya akan berubah. Kaca itu akan pecah dan hancur menjadi kepingan-kepingan, bahkan serpihan-serpihan kaca kecil, yang pasti akan berserakan ke mana-mana, dan susah untuk mengumpulkan semua kepingan dan serpihannya kembali seperti semula. Hatiku tidak terbuat dari marshmallow. Hatiku terbuat dari kaca. Sangat rapuh dan mudah pecah. Hatiku sudah lama jatuh, pecah, dan hancur menjadi kepingan-kepingan, bahkan serpihan-serpihan kaca kecil. Aku sudah berusaha untuk mengumpulkan dan menyatukan kembali kepingan dan serpihan kaca itu menjadi hati yang utuh. Menjadi sebuah hati kaca yang indah, yang pernah ku miliki dulu. Tetapi, setiap aku berusaha untuk mengumpulkan dan menyatukan kembali kepingan dan serpihan kaca hatiku itu, tanganku pasti terluka, Luka terkena kepingan dan serpihan kaca hat

...cinta...

Cinta itu indah. Tetapi tidak selamanya cinta itu indah. Bukan cinta itu sendiri yang membuatnya tidak indah, Melainkan orang-orang yang mengaku memiliki cinta dalam hatinya. Merekalah yang membuat cinta menjadi tidak indah. “Aku, sang pecinta, akan membuatmu bahagia dengan cintaku!” Tetapi, apa yang ia lakukan? Ia terus-menerus menyakiti orang yang dicintainya dengan cinta yang terus-menerus diagung-agungkannya itu. Ia merasa dirinyalah yang paling memiliki cinta. Ia merasa cinta akan selalu berpihak padanya. Ia yakin, jika ia menyakiti orang yang dicintainya dengan sengaja atau pun tidak, Cinta akan selalu menolongnya. Cinta akan selalu membawa orang yang dicintainya kembali kepadanya, Dengan luka-luka yang sudah disembuhkan oleh cinta. Setelah orang yang dicintainya kembali kepadanya, Apa yang ia lakukan? Apakah ia bertobat? Tidak! Ia kembali menyakiti orang yang dicintainya terus-menerus dengan cinta yang terus-menerus diagung-agungkannya itu. Lalu, apakah cint

Let's Fight!!!

Kebanyakan orang menganggap pertandingan hanya tentang menang atau kalah, padahal pertandingan lebih dari itu. Mental seperti inilah yang meyebabkan kita sulit untuk maju. Hanya berorientasi pada hasil akan mengakibatkan seseorang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hasil yang baik tanpa memperhatikan proses yang dilalui. Padahal justru proses itu sendiri yang menentukan siapakah juara yang sebenarnya dalam sebuah pertandingan. Tidak hanya pertandingan dalam olahraga, tetapi juga pertandingan dalam bisnis, berkarya, berinovasi, dan pertandingan-pertandingan lainnya, karena sebenarnya hidup kita ini dipenuhi oleh bermacam pertandingan, walau pun tidak semuanya tertulis dan tidak semuanya disadari. Perjanjian Baru membandingkan kehidupan seorang Kristen dengan pertandingan lari yang dilakukan oleh seorang atlet. Sadar atau tidak, setiap kita sedang berada dalam arena pertandingan. Tetapi, tidak semua orang mau menjadi pemainnya, kebanyakan hanya mau menjadi penonton. Ada banyak

Ini Aku, Utuslah Aku, Tuhan…

Keluaran 3:10-14, 4:1,10-17 Setiap orang tentu memiliki kekurangan dan kelebihan. Mungkin jika kita melihat orang lain yang lebih baik daripada kita, kita akan merasa minder. Begitu banyak pujian yang kita berikan pada orang lain atas kelebihan yang mereka miliki. Namun, seberapa seringkah kita mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan dalam diri kita? Jangan-jangan kita sering minder dengan apa yang kita miliki. Kisah Musa yang terdapat dalam Keluaran 3:10-14, 4:1,10-17 merupakan bagian dari Kel. 3:1-4:17. Perikop ini mengisahkan bagaimana Tuhan hendak mengutus Musa untuk memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Namun, yang terjadi dalam kisah ini justru Musa menolak panggilan Tuhan karena ia merasa tidak layak. Musa merasa bahwa ia tidak mampu menjadi seorang pemimpin. Ia lupa bahwa segala sesuatunya telah disiapkan oleh Tuhan. Hal ini terlihat jelas dalam jawaban Tuhan dalam Kel. 4:11 yang berbunyi, “Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau t

...Nyemud...

Amsal 6:6-8 Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen. Mungkin kita berpikir bahwa semut hanyalah seekor binatang yang kecil, bahkan yang terkecil di bumi ini, namun semut sangat cekatan dan ada banyak hal yang dapat kita pelajari dari seekor semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas. (Amsal 30:25) Yang pertama, semut tidak pernah menyerah. Jika mereka sedang menuju ke suatu tempat dan kita mencoba menghentikannya, mereka akan mencari jalan lain. Mereka akan memanjat ke atas, mencari celah lewat bawah atau memutar mengitarinya; mereka akan selalu mencari jalan yang lain. Yang dapat kita pelajari adalah “Jangan pernah menyerah mencari jalan untuk mencapai tujuan kita”. Yang kedua, semut selalu memikirkan musim dingin selama musim panas. Kita tidak akan sebegitu






Instagram