Ada sepasang anak
manusia, laki-laki dan perempuan, yang sedang diterpa gelombang kehidupan.
Sudah lama mereka bersama, namun perselisihan tak pernah bosan mengusik
keduanya. Masalah demi masalah datang silih berganti, berusaha mengguncang
bahtera yang sedang mereka bangun. Kali ini, masalahnya mungkin cukup sepele,
namun menimbulkan pertengkaran yang cukup besar. Tidak hanya di antara
keduanya, tetapi dengan keluarga si laki-laki juga.
Masalah diawali
dengan kakak si laki-laki yang baru membuat akun instagram dan mem-follow
akun salah satu mantan pacar si laki-laki. Jelas si perempuan sakit hati,
heran, dan bertanya-tanya apa maksudnya. Mereka sudah cukup lama menikah.
Bukankah sudah tiba saatnya bagi keluarga laki-laki untuk benar-benar
meninggalkan mantan pacar si laki-laki dan tidak selalu mencari-carinya di
media sosial mana pun? Pertengkaran pun terjadi. Laki-laki dan perempuan itu
saling melempar kekesalan yang tersimpan di hati. Rupanya, beberapa tahun
sebelumnya, saat mereka belum menikah, mama si laki-laki membuat akun facebook. Tentu tidak ada masalah dengan
hal itu. Namun, yang lebih dulu dicari dan ditambahkan sebagai teman bukan
perempuan yang resmi menjadi pacar anaknya, melainkan sang mantan pacar; dan
perempuan yang resmi menjadi pacar anaknya itu baru ditambahkan beberapa hari
kemudian.
Tidak cukup sampai di
situ, saat perempuan ini diajak pulang ke rumah keluarga laki-laki, secara
diam-diam mama dan kakak si laki-laki menceritakan kabar-kabar yang mereka
dapat tentang sang mantan pacar. Maksud hati hanya untuk kalangan pribadi,
namun si laki-laki menceritakannya pada perempuan yang menjadi pasangannya itu.
Bukan untuk menyakiti hati si perempuan agar ia bisa kembali pada mantannya,
bukan pula untuk mengadu keluarga dengan pasangannya, namun hanya karena ia
tidak sanggup menyimpan rahasia pada pasangannya, terutama rahasia yang
berpotensi menyakiti hati pasangannya.
Mendengar hal itu, si
perempuan jelas sakit hati. Terlebih karena ia tahu bagaimana perilaku sang
mantan pacar pada pasangannya dulu, serta alasan di balik putusnya hubungan
mereka. Ia marah, namun lebih memilih untuk diam dan menyimpan sakit di
hatinya. Bukan karena ia tidak berani meminta penjelasan dari calon mertua dan
kakak iparnya, tetapi ia berusaha untuk menghargai keputusan pasangannya yang
ingin menjaga nama baik sang mantan pacar di depan keluarganya, serta tidak
menambah sakit hati yang sudah ada sebagai akibat dari perbuatan mereka.
Sembari berharap mereka, calon mertua dan kakak iparnya, tidak akan terus
mencari kabar dan mengungkit-ungkit sang
mantan pacar lagi.
Waktu berlalu, sakit
hati pun hampir lalu. Laki-laki dan perempuan ini akhirnya menikah dan hidup
jauh dari keluarga laki-laki. Mereka berusaha memaafkan hal-hal buruk yang
dilakukan satu sama lain dan masing-masing keluarga, serta memutuskan untuk
hidup menatap ke depan dan tidak membiarkan segala yang di belakang mengusik langkah
mereka. Sampai kakak si laki-laki membuat akun instagram dan mem-follow
akun sang mantan pacar. Si perempuan berpikir cukup sekali sang mantan pacar
dibawa masuk oleh keluarga pasangannya; jangan sampai ada yang kedua atau ketiga
kali. Sekali sudah lebih dari cukup! Oleh sebab itu, marahlah ia pada suaminya.
Memang bukan suaminya yang salah, namun kepada siapa lagi perempuan itu dapat
marah tanpa penghakiman berlebih jika bukan pada suaminya sendiri? Ia tidak
suka dengan perlakuan keluarga suaminya itu. Ia merasa tidak dianggap, tidak
dihargai, dan tidak lebih baik dari sang mantan pacar di mata keluarga suaminya;
yang menyebabkan mereka selalu mencari dan berusaha menjaga hubungan baik
dengan sang mantan pacar.
Si laki-laki yang
tidak tahan menjadi sasaran kekesalan istrinya, mencoba berbicara dengan
kakaknya. Bukan pembicaraan yang baik yang terjadi; sang kakak marah balik karena
tidak terima perbuatannya dipertanyakan dan merasa diatur oleh adik iparnya. Ia
merasa punya hak untuk berteman dengan siapa saja, termasuk dengan mantan pacar
adiknya walaupun mereka sudah tidak memiliki hubungan apa-apa; terlebih karena
adiknya dan sang mantan pacar putus dengan baik-baik saja. Dan saat itu juga
sang kakak langsung meng-unfollow
akun adik iparnya, lalu meng-unfollow
akun adiknya tak lama kemudian, namun tetap mem-follow akun sang mantan pacar. Usaha apa pun yang dilakukan si
laki-laki malah membuat sang kakak makin marah. Mungkin si laki-laki salah
berbicara, salah menjelaskan. Mungkin juga sang kakak kurang mau mendengarkan
dengan baik karena terlanjur emosi merasa ada orang yang hendak ikut campur
dalam kehidupannya.
Comments
Post a Comment