Skip to main content

cinta vs dunia dan manusia

Ketika manusia tak lagi memiliki keberanian untuk mencinta,
Ketika manusia tak lagi memiliki keinginan untuk mencinta,
Ketika manusia mulai meragukan kekuatan cinta,
Ketika manusia mulai menganggap cinta sebagai sebuah penyakit menular yang harus dihindari,
Ketika manusia mulai memiliki keinginan untuk melenyapkan cinta,
Untuk hidup tanpa cinta,
Apa yang akan terjadi pada dunia ini?
Bukankah dunia ini menjadi indah karena cinta?
Bukankah dunia ini menjadi berwarna karena cinta?
Bukankah dunia ini hidup dari, dengan, dan untuk cinta?

Lalu,
Jika cinta itu dilenyapkan,
Siapa yang akan membuat dunia menjadi indah?
Siapa yang akan membuat dunia menjadi berwarna?
Siapa yang akan menjadi sahabat bagi dunia?
Manusia?
Tidak!
Manusia tidak terlalu bisa diharapkan,
Apalagi jika sudah tidak ada cinta di dalam hatinya.
Tanpa cinta, manusia akan semakin menyakiti dunia.

Tetapi, sebenarnya mengapa manusia tak lagi memiliki keberanian untuk mencinta?
Mengapa manusia tak lagi memiliki keinginan untuk mencinta?
Mengapa manusia mulai meragukan kekuatan cinta?
Mengapa manusia mulai menganggap cinta sebagai sebuah penyakit menular yang harus dihindari?
Mengapa manusia mulai memiliki keinginan untuk melenyapkan cinta,
Untuk hidup tanpa cinta?

Apakah manusia benar-benar tidak mau, tidak bisa, dan tidak akan pernah mencinta lagi?
Apakah manusia bisa bertahan tanpa cinta?
Bukankah cinta yang memberi keberanian bagi manusia?
Bukankah cinta yang memberi kekuatan bagi manusia?
Bukankah cinta yang memberi harapan bagi manusia?
Jika manusia tidak mau, tidak bisa, dan tidak akan pernah mencinta lagi,
Apa yang akan terjadi pada manusia?

Memang, manusia akan terbebas dari semua rasa sakit yang disebabkan oleh cinta.
Tetapi, apakah memang itu tujuannya:
Melenyapkan cinta untuk melenyapkan rasa sakit yang selalu mengiringi cinta?

Cinta terkadang memang menyakitkan.
Sangat menyakitkan.
Tetapi, cinta juga menyembuhkan.
Manusia yang sakit karena cinta, harus disembuhkan juga oleh cinta,
Tidak ada obat paling manjur selain cinta itu sendiri.

Jika kau sempat tersakiti karena mencinta,
Sehingga kau mulai takut dan enggan untuk mencinta lagi,
Sembuhkanlah dirimu pelan-pelan dengan cinta yang ada di dalam hatimu,
Dengan cinta yang ada di dalam setiap orang yang mencintaimu.
Lalu, mulailah mencinta lagi.
Ya!
Mulailah mencinta lagi.
Milikilah keberanian, keinginan, dan kemantapan untuk kembali mencinta.
Tanamkanlah dalam hatimu: cinta bukanlah sebuah penyakit menular yang harus dihindari
Dan manusia tidak akan pernah bisa melenyapkan cinta,
Tidak akan pernah bisa hidup tanpa cinta.

Jangan pernah takut untuk mencinta.
Jangan pernah ragu untuk mencinta.
Karena cinta yang akan membuat dunia menjadi indah,
Menjadi berwarna,
Menjadi hidup,
Dan memiliki harapan.
Cinta juga yang akan membuat manusia hidup dan memiliki harapan.
Tanpa cinta, dunia dan manusia akan mati dan kehilangan harapan.
Jadi, mencintalah selagi masih memliki keberanian untuk mencinta;
Mencintalah selagi masih memliki keinginan untuk mencinta;
Mencintalah selagi masih memliki harapan untuk mencinta;
Dan mencintalah selagi masih ada cinta yang tinggal di dalam hatimu.


"Set me as a seal upon your heart, as a seal upon your arm; for love is strong as death, passion fierce as the grave. Its flashes are flashes of fire, a raging flame. Many waters cannot quench love, neither can floods drown it. If one offered for love all the wealth of his house, it would be utterly scorned."
~Song of Solomon 8:6-7~

by: ckk ^^

Comments







Instagram