Skip to main content

Mak, aku ingin seperti pensil.

Ada seorang anak bertanya kepada Emaknya yang sedang menulis sebuah surat, “Mak, lagi menulis tentang pengalaman kita ya? Atau tentang aku?”

Mendengar pertanyaan anaknya, si Emak berhenti menulis dan berkata kepada anaknya, “Sebenarnya Emak sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini, yaitu pensil yang Emak pakai. Emak harap kamu bakal jadi seperti pensil ini ketika kamu besar nanti.”

Mendengar jawaban itu, si anak kemudian melihat pensil Emaknya dan bertanya kembali ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang dipakai Emaknya. Anak itu berkata, “Tapi Mak, sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya.”

Emaknya kemudian menjawab, “Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini. Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu dalam hidup ini.”

“Kualitas pertama, pensil mengingatkan kamu kalau kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkahmu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya”.

“Kualitas kedua, dalam proses menulis, Emak harus berhenti beberapa kali dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil Emak. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tetapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik.”

“Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk menggunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu, memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar.”

“Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalamnya. Oleh sebab itu, kamu harus menyadari hal-hal, kelebihan-kelebihan yang ada di dalam dirimu”.

“Kualitas kelima, sebuah pensil selalu meninggalkan tanda atau goresan. Kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu, kamu harus selalu hati-hati dan sadar terhadap semua ucapan dan tindakan yang kamu lakukan.”

Setelah Emaknya bercerita, sang anak langsung berkata, ”Mak, aku ingin seperti pensil.“



by: author unknown

Comments







Instagram